Faktor kendaraan:
1. Mesin hrs selalu dlm kondisi optimal terutama pada sistem pembakaran, supply bahan bakar dan pengapiannya. Pembakaran yg tidak optimal menyebabkan pemborosan BBM. Syukurlah pada mobil tahun 2000 keatas hampir semua sudah menggunakan sistem pengapian elektronik sehingga lebih efisien. Namun tak ada salahnya memeriksa emisi gas buang secara berkala untuk memastikan bahwa pembakaran optimal.
2. Ban harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan, demikian pula tekanan anginnya. Penggunaan ban yg terlalu besar dan lebar akan membuat mesin bekerja lebih berat dan akhirnya lebih boros BBM. Tekanan angin yang kurang juga membuat boros BBM.
3. Penambahan aksesoris eksterior seperti bagasi di atas kabin dan pemasangan spoiler tambahan yang tidak sesuai dgn Aerodinamika akan menambah hambatan angin. Akibatnya BBM akan lebih boros.
Cara mengemudi
Faktor ini ternyata sangat berpengaruh pada konsumsi BBM. Cara mengemudi yang salah salah bisa membuat konsumsi BBM melonjak sampai 20%.
1. Akselerasi dan deselerasi adalah hal yang paling dominan dalam menghemat BBM. Upayakan tidak melakukan akselerasi dan deselerasi secara mendadak. Injak pedal gas dgn kalem, jgn menghentak. Demikian pula saat melepas pedal gas.
2. Untuk berkendara jarak jauh, upayakan pada kecepatan jelajah secara konstan. Mobil memiliki kecepatan jelajah (cruising speed) sendiri-sendiri tergantung dari tenaga mesin dan ratio giginya. Pada beberapa mobil mewah tersedia indikator konsumsi BBM sehingga dengan mudah kita bisa tahu pada RPM dan kecepatan berapa konsumsinya paling irit. Ada pula mobil yg dilengkapi tombol cruising speed. Tapi sebagai patokan kecepatan jelajah itu pada RPM 2500 - 3500 pada gigi tertinggi, dengan kecepatan sekitar 90 - 110 km/jam. Tanpa tachometer, kita masih bisa merasakan kecepatan jelajah kalau kita sudah mengenal karakter mobil kita. Pada gigi tertinggi dimana suara mesin paling "sunyi" tapi masih ada tenaga ketika pedal gas diinjak lebih dalam, itulah kecepatan jelajah.
3. Antisipasi kondisi lalu lintas di depan. Apabila ada hambatan (mis traffic light) di depan kita lebih baik kita mengurangi kecepatan secara gradual. disamping hemat BBM juga hemat sepatu rem. Ingat hukum kekekalan energi, sayang kan kalau energi mesin kita terlalu banyak dipakai untuk memanaskan piringan rem, alih-alih untuk menghasilkan daya dorong buat mobil kita. Disamping itu menjalankan mobil dari posisi diam akan lebih boros BBM daripada dari posisi berjalan pelan (roda masih menggelinding).
4. Kenali jalan dan kondisi lalu lintas. Pada kondisi jalan di kota besar seperti Jakarta dimana sering terjadi kemacetan, mengenal jalan-jalan Alternatif sudah merupakan suatu keharusan. Di samping hemat waktu juga hemat BBM. Ingat, kondisi "stop and go" sangat menguras konsumsi BBM. Lebih baik memutar 2-3 km lebih jauh tapi bebas macet daripada terjebak dalam antrian kendaran yg beringsut pelan. Mesin hidup dalam kondisi diam pun mengunakan BBM. Pada mobil biasa, 45 menit idle menghabiskan 1 liter BBM.
5. Jangan memanaskan mesin mobil terlalu lama di pagi hari, apalagi sambil menghentak-hentak pedal gas sampai mobil meraung-raung. Mobil sekarang sudah modern sistem pelumasannya, demikian pula teknologi minyak pelumas. Cukup panasi mesin mobil sekedarnya asal putaran mesin sudah stabil. Untuk mobil bensin biasanya tidak sampai 5 detik putaran mesin juga sudah stabil. Setelah itu jalankan mobil dengan RPM rendah (1500-2000 RPM) pada gigi rendah selama 5 menitan. Jadi sambil jalan sambil kita panaskan mesin. Baru setelah itu mobil bisa dikendarai dengan biasa pada kecepatan normal. Lumayan cara ini bisa menghemat 2-3 liter BBM per bulan, daripada manasin mesin sambil mobil diam.
Demikian tips menghemat BBM, semoga bermanfaat.
HIRO AUTO PARTS
~ Solusi spare part dan partner dalam bisnis anda ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar